Musim Kawin = Emas Naik ~ Guide To Investasi Emas
Panduan Cermat Berinvestasi Emas
Posted by Unknown on 6:49 PM in | No comments
India dilanda musim kawin. Di Mumbai, setidaknya yang tercatat, 50 ribu pasangan melangsungkan perkawinan. Demikian juga di kota-kota lain di negara itu.

Fenomena itu sudah tahunan, sebab pada 16 Mei dalam hitungan kelender Hindu dikenal sebagai hari Akshaya Tritiya, hari paling beruntung untuk memulai usaha atau langkah-langkah lain terkait perencanaan hidup. Demikian juga dengan perkawinan.


"Hari ini adalah hari dengan keberuntungan tiada akhir," ujar pakar astrologi Hindu, Premila Devi.

Di sisi lain, banyaknya perkawinan membuat pendeta, penghulu, atau tokoh agama yang berfungsi memberi restu pernikahan, menjadi langka di India. Tunggu dulu, bukan ini yang akan kita bahas. Sedikit banyak fenomena ini mempengaruhi harga emas di dunia.

Ya, bahkan sampai naik tiga kali lipat. Perdagangan logam mulia yang terdiri dari emas dan perak, naik menjadi tiga kali lipat pada April lalu. Harga kontrak berjangka perak di bursa India mencapai rekor 73.600 rupee per kg pada 25 April, sebelum melorot 28% hingga kemarin.

Perak merupakan komoditas yang paling banyak diperdagangkan di bursa India pada April. Nilai perdagangan perak berjangka di India pada periode itu mencapai emapat kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan emas. 

Harga emas diperkirakan cenderung turun sampai kuartal kedua tahun ini sebelum kemudian naik kembali pada Juni yang dipicu oleh pesta rakyat dan musim kawin di India.

Analis PT Harvest International Futures Ibrahim mengatakan harga emas dapat turun hingga ke level US$1.470 per ounce, sdangkan harga perak mungkin turun ke level US$31,78 per ounce. Di sisi lain, lanjut dia, inflasi cukup tinggi sehingga investor akan mengamankan dananya di emas untuk lindung nilai.

“Setelah kuartal kedua, kemungkinan harga akan kembali naik (rebound) kerena ada pesta rakyat dan musim kawin di India pada Juni yang akan mengangkat emas fisik,” katanya yang dihubungi Bisnis, kemarin.

Dia menjelaskan sebanyak 10 – 15 ton emas fisik di India terjual pada perayaan yang sama tahun lalu dan diperkirakan dapat naik hingga 15 – 20 ton terjual pada tahun ini. Saat ini, paparnya, komoditas logam mulia dan komoditas lainnya turun karena penguatan indeks dollar AS yang dipicu tidak disetujuinya batasan pinjaman untuk periode Agustus sebesar minimal US$19,7 trilliun – US$20,3 trilliun. Hal itu menyebabkan kemungkinan besar stimulus moneter [quantitative easing/QE] tahap ketiga bakal gagal sehingga harga emas cenderung turun.

“Kalau seandainya kongres AS benar tidak setuju, kemungkinan besar the Fed akan menaikan suku bunga. Padahal pertumbuhan ekonomi global saat ini masih tergantung dengan stimulus.”

India adalah Negara konsumen terbesar emas dunia selain China. Perputaran perdagangan berjangka komoditas di Negara itu melonjak 73% pada April dipicu oleh reli harga perak dan tingginya volatilitas harga dalam perdagangan logam.

Komisi Pasar Berjangka (Forward Markets Commission) India seperti dikutip Bloomberg menyebutkan nilai perputaran pada bursa terbesar Multi Commodity Exchange of India Ltd, mencapai 12,9 trilliun rupee atau setara dengan US$286 milliar pada bulan lalu.

0 comments:

Post a Comment

Search Our Site

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter