Emas dari zaman dulu sampai sekarang tetap dipandang sebagai benda yang sangat berharga, oleh karena itu emas disebut juga Logam Mulia. Emas dimanfaatkan sebagai koleksi perhiasan maupun sebagai simpanan atau investasi. Investasi dengan media emas ini biasanya distigmakan sebagai investasinya ‘orang kaya’. Stigma ini muncul karena faktor kurangnya edukasi kepada masyarakat mengenai alternatif-alternatif media investasi yang memang kala itu masih sangat terbatas. Selain itu mungkin juga pada masa tersebut investasi emas belum sepopuler seperti saat ini, dimana media investasi emas ini tidak terbatas hanya pada emas lantakan/batangan saja, namun masyarakat sudah bisa menempuhnya dengan membeli dan menyimpan emas dalam bentuk yang lebih kecil dengan investasi emas koin dinar atau Koin ONH.
Berikut ini ada beberapa kelebihan dan kekurangan koin dinar dengan emas batangan.
Koin Dinar
Berikut ini ada beberapa kelebihan dan kekurangan koin dinar dengan emas batangan.
Koin Dinar
- Memiliki sifat unit account; mudah dibagi, dikali, dijumlah dan dikurangi. Semisal kita punya 10 dinar dan kita perlu untuk melepas 1 dinar, maka tinggal dilepas yang 1 dinar dan tetap bisa kita simpan yang 9 dinar.
- Memiliki nilai dakwah, karena penggunaan dinar dirham merupakan bagian dari syariat Islam itu sendiri.
- Nilai jual kembali yang cukup tinggi, perbedaan antara harga jual dan beli adalah sekitar 4%. Namun ini hanya berlaku sesama pengguna atau di komunitas.
- Liquid, namun tidak begitu liquid. Sesama pengguna/komunitas koin dinar cukup gampang diperjualbelikan, namun di toko emas agak sulit dijual ataupun di gadai bank syariah, harga gadainya sedikit lebih rendah.
- Di Indonesia, koin dinar dianggap seperti perhiasan sehingga dikenakan PPN 10%.
- Biaya cetak yang masih tinggi, ikut berpengaruh pada harga jual koin dinar itu sendiri. Prosentasenya sekitar 3-5% dari harga jualnya.
- Tidak dikenakan PPN 10%.
- Bebas biaya cetak untuk batangan 1000gr.
- Sangat likuid, hampir semua toko emas mau membeli emas batangan logamm mulia dan bank syariah juga mau menerima gadainya.
- Nilai jual tinggi dan nilai gadai juga lebih tinggi dibanding emas bentuk lain.
- Untuk kepingan kecil, biaya cetaknya cukup tinggi.
- Jika kita menyimpan dalam kepingan yang cukup besar, semisal: 100gr, kemudian kita perlu diuangkan sedikit, semisal: 10gr, maka agak sulit. Kita mesti menjual/menggadai 100gr tersebut semuanya.
0 comments:
Post a Comment